Come Back

PENYESATAN HARI INI

DISEBABKAN OLEH ORANG-ORANG

BELUM BERTOBAT MENDOMINASI GEREJA

 

Oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto

 

Dikhotbahkan di Kebaktian Chapel, Tanggal 1 Maret 2006

di Sekolah Tinggi Teologi Injili Philadelphia, Tangerang

 

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:22-23)

 

            Saya setuju dengan apa yang ditegaskan oleh sahabat saya, yaitu Dr. R.L. Hymers, Jr., yang menggembalakan Baptist Tabernacle of Los Angelos, bahwa penyesatan hari ini tidak disebabkan oleh liberalisme. Dr. R.L. Hymers, Jr, berkata, “Liberalisme tidak menghasilkan penyesatan dalam gereja-gereja ini – decisionisme-lah yang telah menyebabkannya.” (R.L. Hymers, Jr, The Church That Will Be Left Behind, Oklahoma City: Oklahoma, Heathstone Pulishing, 2001, hal. 37). Apakah yang dimaksud dengan decisionisme ini? Dr. Hymers mendefinisikan decisionisme sebagaikepercayaan bahwa seseorang diselamatkan dengan cara hanya maju ke depan, angkat tangan, berdoa menerima Yesus Kristus, memegang doktrin yang benar, membuat komitmen menjadikan Yesus Tuhan, atau beberapa tindakan eksternal atau tindakan manusia lainnya, yang disejajarkan, menjadi bukti dari pertobatan batiniah; ini juga percaya bahwa seseorang diselamatkan hanya dengan cara menunjukkan pengambilan keputusan secara eksternal; percaya bahwa tindakan demikian menunjukkan bahwa ia sudah diselamatkan.” (R.L. Hymers, Jr, The Church That Will Be Left Behind, 37). Mereka tidak menekankan bahwa pertobatan itu harus didahului oleh suatu conviction dan kemudian ada suatu conversion. Conviction adalah kesadaran penuh akan dosa-dosanya dan bahwa dosa sekecil apapun akan diperhitungkan Tuhan dan bahwa dosa sekecil apapun pada dirinya sudah cukup menjadi alasan bagi Tuhan untuk mengirimnya ke neraka. Orang yang benar-benar mengalami conviction menyadari sepenuhnya kebutuhan mutlaknya akan kasih karunia di dalam Kristus. Sedangkan conversion seperti didefinisikan oleh Dr. R.L. Hymers, Jr untuk membedakannya dengan conviction, conversion adalah “hasil dari pekerjaan Roh Kudus yang telah menarik orang berdosa kepada Yesus Kristus untuk dibenarkan dan dilahirbarukan, dan mengubah posisi orang berdosa di hadapan Allah dari orang terhilang menjadi orang yang telah diselamatkan, impartasi kehidupan illahi untuk jiwa yang telah rusak, yang selanjutnya menghasilkan kehidupan baru dari pertobatan. Sisi obyektif keselamatan adalah pembenaran. Sisi subyektif keselamatan adalah kelahiran baru. Hasilnya adalah pertobatan.” (ibid).

 

            Decisionisme yang dimulai oleh Charles G. Finney inilah yang menyebabkan orang-orang yang belum mengalami pertobatan yang sungguh-sungguh, belum mengalami conviction dan conversion, mendominasi gereja. Dan oleh karena orang-orang yang telah mendominasi gereja ini adalah orang-orang Kristen atau bahkan pemimpin-pemimpin gereja yang belum benar-benar mengalami pertobatan, maka mereka akan menjadi orang-orang yang menyetir gereja ke dalam kesesatan yang sangat mengerikan pada zaman ini. Yesus maupun Paulus menegaskan bahwa penyesatan di muka bumi ini bukan semakin menurun, namun akan semakin meningkat sampai puncaknya pada saat kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Teks kita malam ini memberikan gambaran yang jelas tentang puncak penyesatan di akhir zaman.

 

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:22-23)

 

Ada dua hal yang kita dapat pelajari tentang orang-orang yang belum bertobat yang tidak diakui oleh Yesus pada akhir zaman. Jelas mereka adalah para penyesat. Bagaimana tidak! Mereka adalah orang-orang yang memanggil nama Tuhan dan bahkan banyak melakukan hal-hal besar dalam pelayanan gerejawi, namun ternyata Tuhan tidak mengakui mereka sebagai milik-Nya. Dua karakteristik mereka yang menyesatkan adalah;

 

I. Mereka Memanggil Nama Tuhan

 

“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku…” (Matius 7:22)

 

            Mereka ini bukanlah orang yang tidak tahu tentang Tuhan dan Firman-Nya. Mereka adalah orang-orang yang dapat berseru kepada Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang berpikir bahwa dirinya adalah anak-anak Allah, walaupun dalam hidup mereka tidak menunjukkan bukti sebagai anak-anak Allah, dan bukti pertobatannya. Tentu Anda ingat apa jawaban Yesus ketika murid-murid bertanya kepada-Nya tentang apakah tanda-tanda kedatangan-Nya. Yesus memberikan satu jawaban yang jelas dalam Matius 24: 37, “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” Yesus menegaskan bahwa tanda-tanda kedatangan Anak Manusia sama seperti tanda-tanda zaman sebelum Air Bah. Dalam seri khotbah Dr. R.L. Hymers, Jr, tentang The Days of Noah yang telah saya terjemahkan dan dapat Anda akses secara bebas di www.rlhymersjr.com, Dr. Hymers memberikan sembilan tanda yang sama antara karakteristik zaman Nuh sebelum Air Bah dengan kareakteristik zaman ini. Persamaan antara zaman Nuh dengan zaman sekarang ini adalah;

 

(1) Ini adalah masa penyesatan, ketika banyak orang telah murtad dari Allah.

(2) Ini adalah masa pengembaraan yang ekstensif, ketika orang-orang berpindah dari satu tempat ke tempat lain di seluruh dunia.

(3) Ini adalah masa sejumlah orang mengambil keputusan untuk hidup dalam dosa yang tak terampunkan.

(4) Ini adalah masa peningkatan perkawinan, ketika orang-orang menikah lebih dari satu kali.

(5) Ini adalah masa penyebaran kejahatan dalam skala besar.

(6) Ini adalah masa ketika pikiran jahat menguasai di dunia ini.

(7) Ini masa ketika musik duniawi mendominasi.

(8) Ini adalah masa kejahatan besar dan para pembunuh.

(9) Ini adalah masa ketika khotbah yang keras ditolak.

Selain sembilan karakteristik di atas, saya juga mau menegaskan kepada Anda bahwa persamaan zaman Nuh dengan zaman ini adalah ketika banyak orang memanggil nama Tuhan. Kejadian 4:26 menjelaskan,

 

“Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.” (Kejadian 4:26)

 

            Enos mati sekitar 1140 setelah Penciptaan, atau sekitar delapan puluh empat tahun setelah Nuh lahir. Nuh lahir sekitar 1056 setelah masa Penciptaan. Karena pada zaman itu manusia bisa hidup mencapai delapan atau sembilan tahun, maka ribuan orang yang “mulai memanggil nama Tuhan” pada zaman Enos ini masih hidup pada zaman Nuh. Jadi jika demikian ada ribuan orang “yang memanggil nama Tuhan” pada zaman Nuh ditenggelamkan oleh Air Bah. Mereka adalah orang-orang yang memanggil nama Tuhan tanpa pertobatan. Ingat Yesus menegaskan,

 

Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” (Matius 24:37)

 

            Sama seperti zaman Nuh, hari ini banyak orang memanggil nama Tuhan tanpa pertobatan.

 

“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku…” (Matius 7:22)

           

            Dalam riset Dr. Jim Binney, ia mengumpulkan dukungan dari pernyataan para pemimpin gereja Amerika, yang hasilnya bahwa; Dr. Rod Bell, president of the Fundamental Baptist Fellowship of America, memperkirakan bahwa 50% dari anggota gereja hidup tanpa Kristus. Perkiraannya ini sesuai dengan perkiraan Bob Jones, Sr. … yang pada tahun 1940 juga memperkirakan 50%. Dr. B. R. Lakin memperkirakan bahwa 75 % anggota jemaat masih terhilang. W.A. Criswell memberikan perkiraan yang mengejutkan yaitu bahkan hanya 25% anggota gerejanya yang akan ke sorga. Dr. Bob Gray, yang cukup lama melayani sebagai gembala Trinity Baptist Church of Jacksonville, Florida, suatu kali berkata bahwa mungkin 75% dari orang-orang yang telah ia baptiskan ternyata belum diselamatkan. Billy Graham meletakkan jumlah pada 85% (beberapa tahun lalu) ketika A.W. Tozer dan konsultan Southern Baptist Jim Elliff menaikan menjadi 90%.”  (R.L. Hymers, Jr, The Church That Will Be Left Behind, hal. 3).

 

Dr. Jim Binney menyimpulkan, “Alasan mengapa begitu banyak orang yang berpikir bahwa mereka telah diselamatkan namun pada kenyataannya masih terhilang sebagai akibat dari kesalah-mengertian tentang maksud keselamatan. Banyak orang religius yang percaya bahwa mereka adalah orang Kristen sejati karena beberapa kriteria eksternal atau yang tampak dari luar. Ini mungkin karena mereka merasa sudah berdoa untuk diselamatkan. Ini juga mungkin perasaan mereka yang menduga dirinya telah diselamatkan. Alkitab memberikan peringatan menghadapi dependensi terhadap hal-hal yang salah untuk keselamatan ini. (Jim Binney, Issues of the Heart, Fall 2000, hal.4)

 

            Lihat saudaraku, mereka berseru memanggil nama Tuhan, mereka berpikir bahwa mereka sudah bertobat, namun ternyata mereka masih terhilang. Menyedihkan bukan! Namun itulah yang ditegaskan Yesus pada akhir zaman,

 

“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku…” (Matius 7:22)

 

Dan Anda tahu orang-orang inilah yang mendominasi gereja pada zaman ini. Perhatikan, menurut A.W. Tozer dan Jim Elliff presentasi mereka adalah 90 %. Mereka inilah yang akan membawa gereja ke dalam penyesatan yang besar pada zaman akhir ini. Bukan hanya mereka akan menjadi penyesat, bahkan mereka juga akan menghasilkan orang-orang tidal lahir baru lainnya yang kemudian ikut mendominasi gereja dan menyebabkan kesesatan gereja makin dahsyat, berlipat-lipat ganda.

 

Dr. R.L. Hymers, Jr., dalam bookletnya, The Great Falling Away, memberikan  lima hal yang dihasilkan dari penyesatan pada zaman ini, yang akan melahirkan penyesatan yang lebih besar lagi kemudian, yaitu; “Pertama, kesesatan menghasilkan banyak orang Kristen KTP yang tidak benar-benar bertobat; Kedua, kesesatan menghasilkan banyak orang yang belum diselamatkan di gereja-gereja yang tidak memegang doktrin yang benar; Ketiga, kesesatan mempersiapkan jalan bagi Misteri Babilonia – pelacur besar - yaitu “gereja” palsu atau sesat yang besar di akhir zaman; Keempat, ajaran sesat menciptakan kekristenan palsu yang membuat susah orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh sudah diselamatkan; dan Kelima, kesesatan menghasilkan orang-orang Kristen KTP yang hanya tertarik pada hal-hal materi.” (lihat juga dalam R.L. Hymers, Jr, The Church That Will Be Left Behind, bab iv, “The Great Falling Away Today”).

 

Oleh sebab itu, tidak peduli berapa kali sdr berseru memanggil nama Tuhan, tetapi yang terpenting Anda harus menguji diri Anda sendiri, sudahkah Anda diselamatkan, mengalami pertobatan sejati (untuk memahami apakah pertobatan sejati itu, Anda dapat membaca buku saya “Pertobatan Sejati!)

 

“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku…” (Matius 7:22)

 

            Karakteristik kedua dari para penyesat yang Yesus tegaskan dalam teks kita ini, adalah;

 

II. Mereka berpikir telah melayani Tuhan dengan luar biasa, namun tanpa pertobatan

 

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?" (Matius 7:22)

 

            Perhatikan bahwa orang-orang ini berpikir telah melakukan hal-hal besar dalam pelayanannya, dan bahkan semua itu dilakukannya di dalam nama Tuhan Yesus. Mereka ini adalah orang-orang yang melayani dengan mengejar hal-hal yang luar biasa yang bersifat eksternal, menekankan pertunjukkan hal-hal yang luar biasa yang besifat eksternal, dan tidak menempatkan berita pertobatan yang bersifat internal sebagai yang terutama dalam pelayanannya. Seluruh pelayanan Perjanjian Baru menempatkan berita pertobatan lebih dari segala-galanya, bahkan lebih dari hal-hal luar biasa yang bersifat eksternal. Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan, Yesus Kristus menyerukan pertobatan, Rasul Petrus pada khotbahnya di hari Pentakosta menyerukan pertobatan, Rasul Paulus dan lain-lainnya menyerukan pertobatan. Mujizat dan hal-hal luar biasa lainnya hanya mengikuti berita utama ini, yaitu pertobatan, dan bukan yang menjadi terutama. Mengenai melakukan hal-hal luar biasa ini, para petenung dan tukang sihir pun  bisa melakukannya, seperti yang juga ceritakan dalam Perjanjian Baru. Apapun pelayanan dan pemberitaan Anda, pertobatan manusia dari dosa-dosa dan memimpin mereka kepada iman di dalam Kristus adalah hal yang utama dalam pelayanan hamba Tuhan, lebih dari segala-galanya. Dan yang lebih penting lagi, adalah setiap pengkhotbah, hamba Tuhan, adalah haruslah orang-orang yang telah diselamatkan atau telah mengalami pertobatan sejati.

           

Mungkin Anda berpikir, mana mungkin ada hamba Tuhan, penginjil, atau pengkhotbah yang belum bertobat. Benar, saya juga pernah berpikir demikian. Dan Anda tahu Dr. Binney juga pernah berpikir demikian. Ia pernah berkata, “Ketika saya pertama kalinya menjadi orang Kristen, saya beranggapan bahwa semua orang yang ada di gereja secara otomatis pasti masuk sorga. Itu adalah anugerah. Setelah menjadi anggota gereja, kemudian menjadi gembala, saya telah memikirkan ulang tentang hal ini.” (Jim Binney, Issues of the Heart,  Fall 200, p.2).

 

Sebagaimana dikutip oleh Dr. R.L. Hymers, Jr. dalam bukunya, The Church That Will Be Left Behind, Dr. Binney melanjutkan kalimatnya, “Saya telah berinteraksi dengan para pemimpin yang meragukan iman mereka, yang lain lagi tidak dapat dengan jelas menjelaskan bagaimana mereka diselamatkan, dan bahkan yang lain lagi secara blak-blakan mengatakan bahwa mereka tidak pernah diselamatkan. Bayangkan ada 20 gembala yang mengaku bahwa mereka belum diselamatkan dalam satu kota! Ini yang terjadi… ketika George Whitefield berkhotbah di Boston. Dr. Bob Jones, Sr. berkata, “Saya telah menghabiskan hampir sepanjang hidup saya dalam pelayanan. Tidak seorangpun akan mengatakan kepada anda bahwa setiap pengkhotbah di Amerika adalah orang yang telah diselamatkan.” (Jim Binney, Issues of the Heart,  Fall 200, p.2).

 

 

 Almarhum Dr. Monroe “Monk” Parker se-ring dijuluki “The Dean of American Evangelists.” Dr. Parker suatu kali berkata, “Jika kita dapat memperoleh separuh dari jemaat kita diselamatkan, kita telah memiliki kebangunan yang luar biasa. Pada kenyataannya, saya pikir jika kita dapat memperoleh separuh dari pengkhotbah di Amerika bertobat, kita akan melihat kebangunan yang luar biasa. (Monroe Parker, Through Sunshine and Shadows: My First Seventy-Seven Years, Sword of the Lord, 1987, hal. 61-62).

 

George Whitefield, penginjil yang penuh kuasa dari masa Kebangunan Rohani Pertama di Amerika, menyebut Gilbert Tennent dan saudara-saudaranya sebagai “cahaya yang membakar dan menyinari belahan Amerika. Pada tahun 1714 Tennent menerbitkan khotbah yang terkenal yang kemudian diterbitkan berulang kali dengan tema “The Danger of an Unconverted Ministry” yang inti dari khotbahnya menekankan bahwa banyak pengkhotbah yang belum bertobat pada zamannya.

 

Antara tahun 1738 dan 1770 George Whitefield membuat tujuh perjalanan misi dari Inggris ke Amerika, ia berkhotbah dari Georgia sampai ke New Hampshire dan Maine. Dalam satu periode 75 hari pelayanannya ia telah berkhotabah 175 kali dan melakukan perjalanan 800 mil. Pada kebaktian kebangunan rohani itu Whitefield mengutamakan pimpinan Roh Kudus yang akan mempertobatan orang-orang itu. Ia tidak memberikan invitasi atau undangan, tidak ada konselor, tidak ada formulir yang harus diisi. Orang yang benar-benar bertobat akan terlihat hasilnya kemudian. Suatu kali ia makan malam bersama dua orang hamba Tuhan muda di Stamford, Connecticut. Di sini Whitefield berbicara tentang bagaimana ia sangat menentang pengiriman orang-orang yang belum bertobat ke ladang pelayanan. Tiba-tiba kedua hamba Tuhan itu menangis dan mengaku bahwa mereka belum diselamatkan. Setelah acara makan malam itu, ada seorang hamba Tuhan yang sudah tua memanggil Whitefield dan sambil menangis dia berkata, “Saya telah menjadi sarjana dan telah mengkhotbahkan doktrin tentang anugerah selama ini. Namun saya percaya bahwa saya belum merasakan kuasa itu bekerja dalam jiwa saya.” (Dr. R.L. Hymers, Jr., Today’s Apostas, Oklahoma City: Oklahoma Heartstone Publishing, 1999, hal. 31). Pengalaman yang sama pernah dialami oleh sahabat George Whitefield sendiri, yaitu John Wesley. Walaupun John Wesley pernah ditahbiskan sebagai pendeta di gereja Anglikan, namun pada waktu itu ia belum bertobat. Ketika ia pergi ke Georgia sebagai misionaris untuk memenangkan orang-orang Indian Amerika dan setelah ia gagal menjadi misionaris, ia berkata, “Aku pergi ke Amerika untuk mempertobatkan orang-orang Indian, tetapi siapakah yang akan mempertobatkan aku?”

 

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?" (Matius 7:22)

           

            Ketika Tuhan datang sebagai Hakim, yang pertama kali Ia tanyakan, bukanlah apa yang sudah kamu lakukan bagi-Ku? Perkerjaan besar apakah yang sudah kamu lakukan untuk Aku? Tetapi yang pertama kali Ia tanyakan adalah mengapa kamu tidak bertobat? Dan hanya kepada orang-orang yang telah bertobatlah Tuhan akan bertanya, “Apakah yang telah engkau lakukan untuk Aku?”

            Sungguh tragis! Kepada orang-orang yang berseru kepada Tuhan, mengaku bahwa mereka adalah anak-anak Allah, yang senantiasa menanggil nama Tuhan, dan bahkan mengaku telah melakukan hal-hal besar dalam pelayanan bagi Tuhan, Tuhan tidak berkata, “Hai hamba-Ku yang setia, masuklah ke dalam rumah Bapa,” tetapi Ia malah berkata, “Sorry, Aku tidak mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

 

“Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23)

 

            Dalam volume “Word Pictures in the New Testament”-nya, Archibad Thomas Robertson, yang ada seorang ahli bahasa Yunani terkemuka, menjelaskan ayat ini bahwa frase “Aku tidak pernah mengenal kamu (oudepote egnon humas), memiliki pengertian “Aku tidak pernah mengenal kamu dalam pengertian pengetahuan eksperensial, bukan standar pengetahuan seseorang akan Kristus atau hubungannya dengan Dia.” Jadi Tuhan tahu apa yang mereka lakukan, Tuhan tahu apa perasaan mereka tehadap Kristus, namun mereka belum pernah sungguh-sungguh mengalami Kristus dalam hidupnya melalui pertobatan sejati, begitu juga Kristus belum pernah mengalami penerimaan atas Diri-Nya dari orang-orang ini. Sehingga Ia berkata,

 

“Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka…” (Matius 7:23)

 

            Pada waktu itu, artinya sekarang Ia membiarkan mereka untuk terus berpikir dalam kebodohan mereka bahwa mereka adalah anak-anak Allah dan bahwa mereka berpikir telah melakukan hal-hal besar bagi pekerjaan Tuhan, sehingga dengan demikian mereka dapat diterima dalam Kerajaan Sorga. Oleh sebab itu, tidak heran bila penyesatan di hari-hari akhir ini makin meningkat. Dan itu jugalah nubuatan yang telah disampaikan oleh Tuhan dan para Rasul-Nya. Namun pada hari kedatangan Tuhan nanti, Ia akan berterus terang, homologesoo, bahwa Ia tidak mengenal mereka. Kata Yunani ini berakar dari dua kata, yaiu homo yang berarti, “satu, tunggal” dan legoo yang berarti “berbicara”. Jadi homologesoo secara literal mengandung arti bahwa Yesus berbicara yang sebenarnya, tidak lain dari apa yang Ia mau katakan, bahwa Ia tidak mengenal mereka.

 

            Anak muda, sekarang coba koreksilah diri kalian masing-masing. Sudahkan sdr diselamatkan? Sudahkah Anda memiliki pertobatan sejati? Karena jika Anda belum mengalaminya, maka Anda akan tamat dari STT ini untuk menjadi para penyesat, dan saya tidak mau itu terjadi, dan saya yakin Tuhan juga tidak mau itu terjadi. Jika Anda adalah orang-orang yang telah selamatkan, sejak saat ini sampai akhir hidupmu tetaplah memberitakan berita pertobatan ini. Jadikan khotbah pertobatan sebagai yang terutama dalam pelayanan Anda. Seperti Richard Baxer selalu katakan dalam awal khotbahnya, “I preach as never sure to preach again, and as dying man to dying man.”

 

            Dari apa yang sudah kita bahasa di atas, bukti yang jelas bahwa penyebab meningkatnya penyesatan hari ini adalah kerena orang-orang yang belum bertobat mendominasi gereja kita pada zaman ini. BERTOBAT atau TERSESAT. Pilihan ada di tangan Anda. AMIN.