Come Back

 

UJILAH DIRI ANDA SENDIRI, APAKAH ANDA MASIH BERADA DI BAWAH MURKA ALLAH?

 

Oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto

Dikhotbahkan di Philadelphia Baptist Fellowship, 7 Mei 2006

 

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga" (Matius 18:3).

 

Salah satu penyebab mengapa seseorang tidak mau bertobat adalah karena bahkan orang itu sendiri tidak tahu apakah sesungguhnya pertobatan itu. Oleh sebab itu, dalam bagian ini saya akan memberikan penjelasan atau deskripsi yang mendalam tentang apakah pertobatan itu.

Jika Anda adalah orang yang pernah mempelajari kaum Puritan tentunya Anda tahu buku-buku yang memukau dari para pengkhotbah Puritan yang secara terus menerus menyerukan pertobatan dan memberikan deskripsi berhubungan tentang pertobatan dengan begitu jelas yang hanya mereka dasarkan pada kebenaran Alkitab. Untuk memahami pengajaran mereka tentang pertobatan, saya anjurkan agar Anda membaca buku pengkhotbah Puritan yang berjudul; (1) Alarm to the Unconverted  yang ditulis oleh Joseph Alleine; (2) Call to the Unconverted oleh Richard Baxter; (3) A Treatise on Conversion oleh Richard Baxter dll. Dan apa yang akan saya bahas dalam bagian ini merupakan rangkuman dari A Treatise on Conversion yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Inggris modern oleh Dr. R.L. Hymers, Jr dengan judul A Puritan Speaks to Our Dying Nation (Oklahoma City: Oklahoma, Hearthstone Publising, 2002).

Dari teks kita di atas (Matius 18:3) kita dapat menarik beberapa kebenaran di dalamnya, yaitu: (1) Jika manusia tidak bertobat, mereka tidak akan dapat masuk ke dalam kerajaan sorga; (2) Semua orang secara natur berada dalam kerajaan Setan. Ketika mereka bertobat mereka berpindah ke kerajaan sorga. Seseorang pindah dari kerajaan Setan ke kerajaan Sorga melalui pengalaman pertobatan.

Kata conversion, repentance, regeneration dan sanctification digunakan dalam Alkitab untuk menjelaskan pekerjaan Allah yang sama di dalam jiwa manusia. Tetapi setiap kata menunjukkan seseuatu atau penekanan yang berbeda tentang pekerjaan yang sama ini. Kata "Repentance" menjelaskan gerakan kita menjauh dari status yang penuh dosa – kita berbalik pada saat bertobat. Kata “repentance” menjelaskan bahwa kita berbalik kepada Kristus, berpaling dari dosa. Ada dua sisi repentance: sisi pertama adalah berpaling dari keadaan dosa dan kebinasaan (ini juga dapat berhubungan dengan berbalik dari dosa secara particular), dan di sisi lain berbalik kepada Yesus Kristus. "Repentance" berbicara tentan dua hal: (1) Dukacita yang mendalam karena kita telah berdosa; (2) perubahan pikiran dari dosa itu kepada Yesus Kristus. Yang pertama hanya bagian dari yang kedua. Perubahan pikiran adalah begitu sedih mengingat dosa yang telah dilakukannya, walaupun kesedihan itu bukanlah perubahan dalam arti yang sesungguhnya. Namun ketika pertobatan riil itu terjadi, bagian dari perubahan pikiran termasuk dalam duka cita yang mendalam karena dosa-dosa itu. Kata "Regeneration" juga berarti sama seperti "conversion." Tetapi ada perbedaan kecil: istilah ini berarti “kelahiran kembali.” "Regeneration" berarti “kelahiran kembali.” Ini adalah perubahan yang luar biasa, yaitu bahwa orang itu menjadi manusia baru. Walaupun istilah “regeneration” lebih komprehensif dari pada “conversion,” dua kata ini secara esensial memiliki pengertian yang sama. Dan kata  "Sanctification" juga berarti sama seperti "conversion,” tetapi dengan perbedaan kecil: kata ini memfokuskan pada kasih kita yang dalam untuk Tuhan, dan kesucian hidup yang datang dari kasih yang seperti itu.

Sekarang saya harus menunjukkan kepada Anda apa yang dimaksud dengan “bertobat dan menjadi sama seperti anak kecil.” Ini tidak dapat dilakukan dengan baik kecuali pertama-tama saya memberikan kepada Anda deskripsi tentang status orang yang belum bertobat.

Manusia telah berdosa, melanggar hukum Tuhan, dan menjadikan dirinya sendiri sebagai budak Setan dan anak kematian. Oleh sebab itu, natur orang yang belum bertobat adalah rusak dan korup. Jadi, nature kita begitu kotor. Pertobatan berhadapan dengan pertanyaan ini, “Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis?” (Ayub 14:4). Bagaimana mungkin Adam dapat menurunkan natur yang baik kepada umat manusia jika ia sendiri telah kehilangan dirinya sendiri? Kita semua lahir dalam natur yang telah rusak karena kita telah menerima natur seperti itu dari Adam. Natur kita cenderung menentang Tuhan dan hal-hal sorgawi dan tertarik kepada dunia dan hal-hal duniawi. Sombong, tamak, tidak percaya, kesalahan, kemunafikan, kafir, pertikan dan semua kejahatan berakar dari dalam diri kita. Jika pencobaan datang, kita akan mengeluarkan buah karena natur kita yang telah rusak.

Sejak ini adalah natur Anda, ini hanya akan lebih memperburuk Anda di dalam dosa, jika Anda menangguhkan diri untuk bertobat.

Sejak natur Anda telah rusak, seseuatu yang berasal dari luar Anda harus mempertobatkan Anda, karena pohon yang tidak baik tidak dapat menghasilkan buah yang baik. Penyebab utama pertobatan adalah Roh Kudus. Roh Kudus menggunakan khotbah tentang Yesus Kristus (entah melalui yang dibaca atau didengar) untuk mempertobatkan manusia. Roh Kudus menyebabkan seseorang dapat percaya kepada Yesus. Roh Kudus membawa seseorang berpaling dari kepercayaannya pada dirinya sendiri, kepada percaya Yesus Kristus. Roh Kudus membuat pertobatan itu terjadi di dalam diri orang berdosa, dan membawa perubahan batiniah (inward change).

Ada beberapa bagian dari diri kita yang diubahkan pada saat kita bertobat. Dan itu adalah;

 

I. PERUBAHAN PIKIRAN (CHANGE OF MIND)

 

Banyak orang di dunia ini tidak mengetahui bahwa natur manusia secara total telah rusak. Mereka tidak tahu betapa Tuhan membenci dosa, dan beta dosa  layak menerima murka Allah. Mereka tidak tahu betapa Yesus Kristus telah memuaskan pengadilan Allah dan menebus kita dari kebinasaan. Mereka tidak tahu bahwa Yesus menawarkan kepada mereka pengampunan melalui kematian-Nya di atas kayu salib, dan betapa orang-orang yang percaya akan masuk ke dalam kemuliaan untuk selama-lamanya, dan orang yang tidak percaya akan binasa untuk selama-lamanya.  Banyak orang yang benar-benar bebal akan prinsip-prinsip fundamental dari agama Kristen. Banyak dari orang-orang ini yang tahu sebagian dari doktrin ini hanya dengan cara yang dangkal atau picik dan tidak efektif. Namun ketika seseorang bertobat ia akan mengalami perubahan dalam pikirannya, yaitu;

(1) Roh Allah bekerja dalam pertobatan dengan membuka mata hati manusia untuk memahami kebenaran; sehingga seseorang yang dulu mendengar khotbah sebagai sesuatu yang tidak riil, sekarang sama seperti seseorang yang dibawa keluar dari penjara bawah tanah untuk melihat cahaya. Orang itu seperti orang yang buta yang kemudian dicelikkan, yang bahagia melihat cahaya dan dikejutkan dari kebebalan dan kebutaan mereka sebelumnya (I Korintus 2:14; II Korintus 4:3-4; Kisah Rasul 26:17-18).

(2) Ketika Anda bertobat maka pikiran Anda juga diubah dari keacuhan kepada perhatian yang serius. Alasan utama kita tidak dapat menyadarkan orang-orang untuk membenci dosa serta keduniawian dan mencari serta menemukan Kristus adalah karena kita tidak dapat memaksa mereka untuk berpikir serius. Orang-orang yang masih terhilang lebih memikirkan dan membicarakan hal-hal lain dari pada memikirkan dengan mendalam tentang khotbah ketika mereka pulang dari ibadah di gereja. Mereka tidak pernah terbantu oleh khotbah karena mereka tidak memikirkan itu semua. Kita tidak dapat memaksa mereka untuk menyediakan waktu khusus untuk mengingat atau merenungkan apa yang telah mereka dengan secara serius. Namun ketika Roh Allah datang mempertobatkan Anda, Ia membuat Anda memikirkan  khotbah ini. Ia membangunkan jiwa-jiwa yang tertidur dan menunjukkan kepada mereka bahwa khotbah ini adalah untuk mereka. Tuhan menetapkan kebenaran khotbah ini di depan mata mereka dan membuat mereka benar-benar serius memperhatikan apa yang mereka telah dengar. Allah sendiri yang memfokuskan pikiran-pikiran mereka terhadap khotbah-khotbah yang mereka dengar, yang sebelumnya mereka selalu lupakan dan abaikan. Mereka mungkin telah mendengar ratusan khotbah tentang dosa dan Kristus, dan kebutuhan akan pertobatan, mereka mungkin juga pernah mendengar tentang penghakiman, Sorga dan Neraka untuk beberapa kali, tetapi mereka tidak pernah memikirkan semua hal itu secara serius sebelumnya. Sekarang Allah membawa hal-hal yang mereka pernah dengan dalam khotbah yang tajam dan jelas dalam pikiran mereka. Ini adalah bagian terbesar dari karya Roh Allah dalam mempertobatkan orang, yaitu dengan membuat seseorang benar-benar memikirkan khotbah yang pernah mereka dengar.

(3) Perubahan ketiga dalam pikiran pada saat bertobat adalah perubahan dari ketidakpercayaan kepada iman yang sejati. Satu atau dua kata dalam khotbah tentang Sorga atau Neraka, jika itu benar-benar Anda percayai, akan membuat Anda percaya kepada Kristus dengan segenap hati Anda. Tetapi orang-orang berdosa yang tidak bertobat hanya akan setengah percaya kepada Alkitab. Mereka adalah benar-benar orang yang belum percaya. Tetapi ketika Roh Allah mulai bekerja di dalam diri Anda, maka Anda akan mulai melihat bahwa segala sesuatu yang ada di dalam Alkitab adalah secara realitas benar. Ada akan mulai melihat Kistus, dan api yang kekal di Neraka, itu bukan mimpi, tetapi itu adalah fakta aktual. Apapun yang Anda pikirkan tentang ini sekarang, semua orang yang ada di bumi akan menemukan diri mereka sendiri di Sorga atau  di Neraka.

(4) Perubahan yang datang bersama dengan pertobatan adalah berpaling dari pikiran-pikiran salah. Sebelumnya, orang-orang yang masih terhilang berpikir bahwa tidak ada Sorga dan Neraka. Mereka berpikir bahwa Allah akan menyelamatkan mereka dengan cara sebagaimana mereka ada sekarang ini. Tetapi ketika Allah mempertobatkan Anda, Anda merubah semua opini Anda ini. Anda mungkin pernah berpikir tidak menjadi masalah untuk meninggalkan gereja oleh karena beberapa alasan. Anda mungkin pernah berpikir tidak apa-apa melakukan dosa dengan satu cara atau dengan cara lainnya. Tetapi ketika Tuhan mempertobatkan Anda, Anda akan berpaling dari pikiran-pikiran yang salah dan dosa itu. Kemudian Anda akan berpikir, “Oh, betapa bodohnya aku tertidur dalam hidupku yang singkat ini dari pada mencari keselamatan di dalam Krisus! Betapa bodohnya kau karena telah melupakan  betapa penghakiman Allah itu sudah begitu dekat!” Ketika Anda dibangunkan oleh Tuhan, Anda akan berkata, “Aku harus segera membuat kepastian bahwa saya siap pergi ke Sorga! Saya harus melakukan semua yang dapat saya lakukan untuk membuat yakin bahwa saya tidak akan pegi ke dalam siksaan api yang kekal!”

 

II. PERUBAHAN HATI (CHANGE OF HEART)

 

Ketika saya berbicara tentang “hati” saya menghubungkan dengan kehendak Anda, yaitu bagian dari diri Anda yang memungkinkan Anda membuat suatu keputusan. Dan dalam pertobatan perlu adanya pikiran yang diubah untuk mempersiapkan perubahan kehendak. Tuhan membawa kehendak itu untuk mengasihi apa yang sebelumnya dibenci, dan membenci apa yang sebelumnya dicintai. Dan perubahan hati yang terjadi pada saat kita bertobat adalah;

 

(1) Yang Allah kerjakan dalam hati atau kehendak kita pada saat pertobatan adalah dalam hal keinginan kita. Ia menyebabkan Anda mengasihi  apa yang sebelumnya Anda benci. Sebelum pertobatan setiap keinginan Anda adalah untuk hal-hal duniawi dan Anda tidak menginginkan hal-hal tentang Tuhan. Hati Anda menentang hal-hal tentang Tuhan. Anda mencintai hal-hal duniawi yang Anda miliki, atau berpikir tentang hal-hal duniawi yang Anda kuasai. Anda tidak memikirkan Tuhan. Anda tidak menginginkan untuk mendengar tentang, atau berpikir tentang kehidupan yang akan datang di Sorga. Sebelum Anda bertobat Anda tidak menyukai Tuhan atau hal-hal yang suci. Anda tidak suka berpikir tentang semua itu, atau berbicara tentang semua itu, atau terlalu banyak mendengar tentang semua itu. Anda menjadi heran mengapa banyak orang senang mendengar tentang semua itu dan berdoa. Karena bagi Anda sendiri berat untuk memikirkan hal-hal tentang Tuhan. Mungkin saja Anda pergi ke gereja sekali-sekali dan berdoa sebentar, dan kelihatannya Anda senang setelah melakukan semua itu, namun hati Anda masih menolak Dia. “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.” (Matthew 15:3). Namun perubahan pertama yang Tuhan buat dalam hati adalah membawa hati Anda berbalik kepada Tuhan dan memberikan kepada hati Anda keinginan baru bagi Dia dan jalan-jalan-Nya. Sebelumnya mungkin Anda berat untuk berpikir tentang Tuhan. Namun sekarang Anda berpikir apakah Allah telah diperdamaikan dengan Anda atau belum. Sekarang Anda membuat dalam keseharian Anda suatu kebiasaan untuk mencari Kristus sampai menemukan Dia. Ini adalah kebenaran dari jiwa yang telah bertobat. Orang lain hanya berpikir tentang Tuhan – namun orang yang telah bertobat memberikan hati mereka kepada Dia.

Selidikilah hati Anda sendiri, dan tanyakanlah kepada diri Anda sendiri apakah yang akan Anda inginkan jika Anda dapat memiliki segala sesuatu yang ada di dunia ini – apa yang paling menyenangkan Anda – apa yang Anda inginkan jika Anda dapat memiliki semua yang Anda inginkan. Dengan cara ini Anda dapat tahu apakah Anda sudah bertobat atau belum. Anda mungkin berpikir bahwa Anda dapat memikirkan hal-hal duniawi dan tetap menjadi anak Allah. Tetapi jangan menipu diri Anda sendiri. Itu tidak mungkin bisa terjadi.  Jika Anda telah lepas dari hukuman api kekal yang ditentukan untuk Anda, dan kemudian memandang wajah Tuhan di Sorga, hati Anda harus berpaling dari yang lain! Kesenangan Anda yang memalukan harus menjadi ujian yang buruk bagi Anda. Anda harus malu karena apa yang sekarang Anda kasihi.

Banyak kelemahan mungkin ada dalam diri orang yang telah bertobat, namun kedagingan atau keduniawian  tidak dapat mendominasi. “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.” (I Yohanes 2:15).

 

(2) Anda memiliki tujuan hidup yang diubahkan, ini berhubungan dengan apa yang ingin Anda lakukan. Pertobatan menyebabkan seseorang ingin melakukan apa yang benar. Kerinduan orang yang telah bertobat adalah mencari kehendak Tuhan dan melakukan hal yang benar. Sebelum pertobatan, semua orang secara batiniah dan rahasia memusuhi Allah. Hati mereka menentang Dia. Tuhan tidak memiliki hati mereka. Bukanlah Tuhan yang sungguh-sungguh mereka cari, namun segala sesuatu yang bersifat keduniawianlah yang sesungguhnya mereka cari, dan bukan Tuhan. Oleh sebab itu Anda berkata “orang-orang dunia ini yang bagiannya adalah dalam hidup ini” (Mazmur 17:14). Tetapi ketika anugerah yang mempertobatkan datang kehendak-kehendak seseorang (hal-hal yang ia ingin lakukan) dirubah! Ia sekarang ingin berpikir tentang Tuhan dan Sorga! Ia tidak lagi memandang dunia sebagai yang berharga, yaitu apa yang dapat dunia berikan kepadanya, dan berapa lama itu akan membantunya, atau yang dunia lakukan untuknya ketika ia membutuhkan pertolongan. Ia telah memutuskan bahwa dunia tidak pernah dapat benar-benar membuatnya bahagia.  Jika Anda telah mengalami pertobatan Anda akan mengalami semua ini dalam diri Anda sendiri. Anugerah yang mempertobatkan membuat seseorang benar-benar berpikir tentang segala sesuatu yang ada di dunia yang sebelumnya Anda piker dapat membuatnya bahagia, namun ketika Anda memikirkan itu dalam pertobatan Anda akan sadar bahwa tak ada apapun di dunia ini yang benar-benar dapat membuat Anda benar-benar bahagia. Tuhan sekarang membuka pikiran Ada sehingga segala penampilan palsu tentang hal-hal duniawi tidak dapat menipu Anda seperti semua itu dulu pernah memperdaya Anda. Anda berpikir tentang bagaimana semua itu memimpin Anda ke kuburan dan Neraka, dan meninggalkan Anda ketika Anda ada dalam penderitaan.

(3) Karya pertobatan dalam hati adalah kehendak yang baru untuk mencari Kristus dengan cara seperti yang Allah jelaskan kepada Anda bagaimana menemukan keselamatan di dalam Kristus. Keselamatan tidak dapat ditemukan dengan cara yang Anda inginkan. Anda harus disemalatkan dengan cara Tuhan – atau tetap terhilang. Dua hal yang mutlak diperlukan dalam keselamatan adalah: Anda harus harus percaya kebenaran-kebenaran tentang Kristus yang diberikan di dalam Alkitab dan bukan hanya itu, tetapi Anda harus percaya di dalam Yesus Kristus Sendiri -- yang ada di Sorga. Anda harus benar-benar datang kepada Dia.

Hati dari orang yang belum bertobat menentang kedua hal di atas. Anda tidak sepenuhnya percaya dalam penggantian penebusan melalui kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus. Kepercayaan Anda sangatlah dangkal. Juga, Anda tidak mencari Kristus di Sorga – karena Anda belum merendahkan hati, dan tidak merasa perlu Kristus. "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit” (Markus 2:17). Tetapi ketika anugerah yang mempertobatkan itu datang, Anda akan memikirkan dengan serius tentang Kristus, dan mencari dengan sekuat tenaga untuk mengenal Dia.  Kemudian Anda akan berkata, “Aku tersiksa oleh hati nuraniku sendiri, dan hanya darah-Nya dapat membuat hati nuraniku berhenti menuduh aku. Aku dihakimi oleh hukum Taurat, yang telah aku langgar. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan tanpa darah-Nya yang memberikan pengampunan kepadaku. Aku memiliki ribuan dosa yang menyerang aku. Aku tidak dapat memenuhi perintah keadilan Tuhan. Aku harus memiliki pengorbanan-Nya di kayu Salib sebagai ganti penghukuman bagiku untuk membayar dosa-dosaku. Selamalatkanlah aku, selamatkanlah aku, Tuhan, atau aku akan binasa!      Allah yang adil dan murka akan mengirimku ke neraka jika kemurkaan-Nya tidak dipadamkan oleh darah-Nya, Oh Yesus!”

 

(4) Karya pertobatan dalam kehendak adalah kemantapan hati, kemantapan yang sungguh serius tentang keberadaan diri sebagai orang yang telah bertobat. Banyak orang telah memiliki konviksi atau tertarik untuk diselamatkan, namun setelah semuanya itu berlalu begitu saja, dan mereka kembali seperti mereka yang dulu yang hidup tanpa pertobatan. Mereka bertobat secara setengah-setengah, namun sesungguhnya mereka masih terhilang. Kadang-kadang Tuhan memimpin hati dengan cepat, dan seseorang langsung bertobat. Namun banyak orang masih tetap hidup tanpa pertobatan walapun sudah mengalami konviksi dan setengah bangun – sebelum mereka benar-benar bertobat. Mereka tahu bahwa mereka masih terhilang, namun mereka masih tinggal dalam kebodohan mereka, setengah-setengah, separuh di dalam dan separuhnya di luar keselamatan. Namun pertobatan sejati mendorong seluruh pikiran kepada Tuhan, dan menunjukkan kepada Anda bahwa tidak ada penyembuhan dari kutuk dosa yang lain selain di dalam Yesus Kristus. Anda akan tahu bahwa tidak ada pengampunan lain akan dosa selain di dalam  darah Yesus Kristus. Anda akan tahu bahwa Anda harus melemparkan diri Anda sendiri kepada Yesus untuk diselamatkan. Anda sekarang akan dipimpin untuk percaya tidak lain selain kepada Kristus Sendiri.

 

III. PERUBAHAN HIDUP (CHANGE OF LIFE)

 

Dalam poin ini saya sama sekali tidak sedang mengatakan kepada Anda bahwa Anda harus memiliki kehidupan yang baik atau diubahkan terlebih dahulu supaya selamat, namun yang ingin saya tekankan di sini adalah bahwa jika Anda sudah bertobat, maka hidup Anda berubah. Anda hanya membual belaka jika berkata telah bertobat namun cara hidup Anda masih sama dengan sebelumnya. Baik Tuhan atau pun manusia tidak akan mempercayai Anda, walaupun Anda mungkin bisa menipu diri Anda sendiri. Sejak hati baru menghasilkan kehidupan baru, marilah kita berpikir tentang kehidupan baru itu.

 

(1) Perubahan hidup ketika Anda bertobat adalah menyangkut kontrak yang dibuat antara Anda yang telah bertobat dengan Kristus. Apa yang telah terjadi di dalam hati, sekarang diucapkan dengan mulut Anda. “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Roma 10:10). Hati yang telah bertobat akan menghasilkan lidah yang telah bertobta; itu akan memimpin Anda bersaksi tentang pertobatan Anda baik kepada Tuhan maupun kepada orang lain. Sebelumnya mungkin Anda hidup dalam kemunafikan, yang segera terlihat belang Anda karena ketidaktulusan hati Anda, namun pertobatan membawa Anda masuk ke dalam kontrak yang sejati dan kekal dengan Yesus Kristus.

Dalam kontrak ini berarti bahwa Anda yang sebelumnya melayani tuan-tuan yang lain. Namun sekarang Anda memahami bahwa ini tidak bisa lagi seperti itu. Anda tidak bisa melayani Tuhan dan mammon, Roh dan kedagingan. Kristus dan Setan saling berlawanan seperti terang dan gelap (Kisah 26:18; II Timotius 2:25-26). Ketika orang berdosa meninggalkan dosa, berpaling dari dunia dan menuju kepada Kristus sebagai satu-satunya Juruselamatnya, ia telah pindah ke dalam pertobatan. Ini adalah tindakan menghancurkan setiap akar dosa, namun secara khusus bahwa semua dosa telah ditinggalkan dibelakangnya – yaitu mengasihi diri sendiri dan mencari diri sendiri. Setiap orang yang belum bertobat hidup untuk dirinya sendiri dan mencari hal-hal yang menyenangkan dirinya sendiri. Keinginan kedagingan ini adalah musuh terbesar yang Kristus harus    tundukan dalam pertobatan. Ini adalah berhala terbesar di dalam diri setiap orang yang belum bertobat, yang harus dihancurkan – atau tidak akan ada keselamatan, jika tidak menghancurkannya.

 

(2) Ketika orang berdosa membuat kontrak seperti ini dengan Tuhan, hal berikutnya yang harus ia lakukan adalah dengan sungguh-sungguh berpaling dari dosa yang telah ia tinggalkan.  Jika tidak berarti ia telah membuat janji palsu kepada Tuhan, dan ini tidak akan menghasilkan apa-apa dalam pertobatan. Sebelum pertobatan semua janji yang dibuat begitu lemah dan semua itu akan cepat berlalu dan hati dari orang-orang seperti ini gampang sekali berubah. Namun ketika mereka bertobat, mereka menjadi orang-orang yang memelihara perkataan mereka, dan menepati apa yang mereka katakan. Orang munafik, di sisi lain, mungkin bisa membuat pengakuan dosa yang kelihatannya sungguh-sungguh, namun ia tidak akan benar-benar melemparkan dosanya keluar.  Secara tersembunyi ia memperlakukan dosanya sebagai teman, walaupun secara terbuka menyatakan sebagai musuh. Ia tidak akan sungguh-sungguh meninggalkannya, dan melemparkannya keluar dan tidak akan pernah membiarkannya kembali.

Orang yang belum bertobat tidak mau berhenti dari pelanggaran-pelanggaran mereka. Kita tidak dapat meminta mereka untuk berhenti mabuk-mabukan, atau ketamakan mereka, atau kehidupan mereka yang kotor, atau sumpah serapah mereka. Karena kadang-kadang, mereka akan berhenti, dan kemundian mereka melakukannya kembali. Kadang-kadang mereka mengalami konviksi dan berhenti sejenak. Namun ketika ketakutannya hilang, Anda akan melihat bahwa mereka tidak pernah mengalami perubahan hati. Mereka akan mengasihi dosa mereka bahkan  lebih lagi ketika mereka kembali lagi kepadanya. Namun pertobatan membuat kita memusuhi dosa untuk selama-lamanya. Meninggalkan kebiasaan-kebiasaan dosa sebelumnya, praktek-praktek ketamakan, perkataan-perkataan yang kasar dan tindakan-tindakan kesombongan, seperti Sara mengusir Hagar dan Ismael keluar dari rumahnya, dan tidak akan menerima mereka kembali.

 

IV. APA YANG ANDA KASIHI BERUBAH (CHANGE OF AFFECTION)

 

Pada poin kedua kita telah melihat empat perubahan yang  terjadi dalam hati orang yang bertobat. Dan dalam poin keempat ini saya akan menjelaskan perubahan yang lain di dalam hati, yaitu perubahan afeksi, atau perasaan-perasaan, di dalam hati orang yang telah mengalami pertobatan sejati atau perubahan berhubungan dengan apa yang dahulu Anda sayangi dan benci.

 

(1) Perasaan pertama yang berubah adalah kasih dan kebencian. Sebelum pertobatan hati seseorang tidak mengasihi hal-hal rohani. Ia tidak mengasihi kesucian batiniah atau kesucian hidup. Ia tidak mengasihi orang-orang suci. Ia tidak mengasihi Allah Sendiri, karena Allah adalah kudus. Sesungguhnya, hati yang belum bertobat memiliki kebencian batiniah terhadap Allah dan jalan-jalan-Nya. Bagaimanapun juga, orang yang belum bertobat biasanya menipu dirinya sendiri bahwa ia tidak tahu kondisi dirinya yang seperti ini. Namun pada saat bertobat kasih Anda terhadap keduniawian akan berubah menjadi kebencian. Ini membuat Anda mengasihi Allah yang kudus dan umat kudus-Nya dan cara hidup mereka, yang sebelumnya Anda benci, dan ini juga membuat Anda membenci dosa-dosa yang begitu Anda kasihi di masa lalu. Pertobatan mengubah kasih dan kebencian Anda. Orang-orang yang tidak bertobat membenci terang, karena terang menelanjangi dosa-dosanya. Namun sekarang ketika mereka bertobat ia justru mengasihi terang itu (Yohanes 3:19-20).

 

(2) Afeksi atau perasaan kedua yang berubah adalah keinginan dan kebencian, apa yang Anda sukai dan apa yang Anda tidak sukai. Antara mengasihi dan membenci ini sudah sangat jelas – jadi saya tidak perlu berbicara banyak tentang semua ini. Keinginan orang-orang yang belum bertobat adalah hal-hal nafsu, itulah yang mereka sukai. Mereka tidak pernah dapat merasa cukup tentang semua hal ini. Orang yang tamak tidak akan pernah merasa cukup seberapapun banyaknya uangnya. Orang ambisius tidak akan pernah merasa cukup dengan gengsi yang telah ia capai. Orang-orang yang hanya memikirkan hal-hal yang sensual tidak akan pernah dapat dipuaskan. Secara menyeluruh hidup mereka menginginkan hal-hal kedagingan (Roma 13;14), dan memenuhi keinginan-keinginannya (Efesus 2:3). Berhubungan dengan Allah, dan gereja, dan Sorga mereka tidak pernah tertarik. Mereka secara alami menentang semua hal itu, dan hanya memikirkan kesenangan mereka sendiri. Ini lah yang menyebabkan mereka menolak semua usaha kita untuk menyelamatkan mereka. Jika seseorang berusaha membuat mereka berpikir tentang hal-hal rohani, ada sesuatu yang ada di dalam diri mereka yang menentang itu, sehingga mereka tidak akan memperhatikan atau tidak akan mau bertobat. Namun ketika anugerah pertobatan datang, itu akan mengubah semua keinginannya. Ketika anugerah yang mempertobatkan itu datang kepada Anda, itu akan membuat jiwa Anda haus akan Yesus. Kemudian Anda akan mencoba untuk berseru seperti Daud, “Jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang tandus” (Mazmur 143:6). Kemudian kerinduan jiwa Anda akan menjadi bagi Kristus. Anda akan melihat bahwa Dia lebih Anda inginkan dari pada, emas (Mazmur 19:10).

(3) Afeksi ketiga yang berubah pada saat bertobat adalah sukacita dan dukacita. Orang-orang yang belum bertobat secara alami tidak menemukan suka cita di dalam Tuhan dan hal-hal rohani. “Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya” (Amsal 18:2). Hanyalah  kesenangan nafsu yang mereka inginkan (Titus 3:3), dan “menikmati kesenangan dari dosa” dan itu adalah keinginan terbesar mereka (Ibrani 11:25). Mereka hidup dalam kesenangan duniawi sehingga membuat mereka menjadi gemuk pada hari pembantaian (Yakobus 5:5). Mereka tidak hanya melakukan kejahatan, namun juga menikmati ada bersama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan (Roma 1:32). “Pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan” (Amsal 1:22).   Namun ketika anugerah yang mempertobatkan itu datang, Ia akan memberikan keinginan-keinginan yang baru kepada Anda yang belum pernah Anda miliki sebelumnya. Kemudian hal-hal yang sebelumnya Anda sukai menjadi nampak tidak menarik bagi Anda. Allah sendiri yang akan menjadi sukacita Anda (Mazmur 40:8). Ketika pertobatan itu dating, mereka sekarang akan menangis karena dosa-dosa mereka, dan menangis karena kejahatan-kejahatan mereka di mata Tuhan. Sebelumnya mereka tidak tidak menangis karena dosa-dosa mereka, namun setelah bertobat ia menangis karena dosa-dosa mereka. Sebelumnya mereka tidak berdukacita kehilangan Sorga, namun sekarang mereka sangat berdukacita kerena dosa yang mereka perbuat di dunia ini.

(4) Afeksi keempat yang diubah dalam pertobatan adalah pengharapan dan keputusasaan.  Sebelum bertobat pikiran orang-orang yang masih terhilang dipenuhi dengan pengharapn-pengharapan palsu, atau mereka jatuh ke dalam keputusasaan. Pengharapan dari orang yang belum bertobat adalah melawan Alkitab; mereka menunjukkan khayalan jiwa mereka sendiri, dan mereka melangkah menuju kebinasaan dalam kekekalan. Sama seperti seseorang sedang membayangkan bahwa ia sedang pergi ke London, namun pada kenyataannya menuju ke arah yang berlawanan, begitu juga orang-orang ini pada umumnya berharap akan masuk ke Sorga sementara mereka sedang dalam perjalanan menuju Neraka. Namun ketika anugerah pertobatan itu datang, mendobrak pintu harapan-harapan palsu dari orang-orang berdosa, dan membuat mereka melihat betapa mereka selama ini telah ditipu oleh Setan. Ini membuat seseorang melihat bahwa semua hal yang ia dulu percaya dalam pengharapan-pengharapn palsu mereka tidak dapat menyelamatkan mereka.

(5) Perubahan Kelima dalam afeksi adalah antara keberanian dan ketakutan. Dosa-dosa orang yang belum bertobat begitu besar namun mereka tidak takut akan murka Allah dan api neraka. Orang-orang miskin rohani yang buta ini begitu berani, dalam kejahatan mereka, mereka berani melakukan dosa ketika orang-orang yang sudah bertobat tidak berani melakukannya. Mereka berani mengabaikan ibadah, minum-minum, mengucapkan kata-kata kotor, hidup ditengah-tengah kumpulan orang berdosa, dan tidak takut kepada Tuhan. Mereka berani mengambil resiko untuk menerima murka Allah dan Neraka itu sendiri. Jika Anda membicarakan tentang hal-hal ini kepada mereka itu tidak akan ada efek apa-apa terhadap mereka. Dalam keberanian mereka yang naďf, mereka berani membinasakn jiwa mereka sendiri. Seperti orang sakit jiwa yang berani melompat ke dalam air dan menenggelamkan dirinya sendiri, atau seorang buta yang berani turun ke ladang ranjau, karena ia tidak dapat melihat bahaya yang begitu besar, ini adalah semacam keberanian bodoh yang dimiliki oleh orang-orang yang masih terhilang. Namun untuk melakukan apa yang benar, mereka sangat dikenal sebagai penakut. Mereka tidak berani menghadapi penderitaan yang sangat kecil untuk mencegah penderitaan kekal nantinya. Namun ketika anugerah pertobatan itu datang, Anda akan memiliki afeksi yang sebaliknya. Kemudian Anda akan menjadi takut kepada Tuhan dan murka-Nya, dan berani menghadapi tentangan dari keluarga dan teman-teman yang masih terhilang. Anda akan berpikir bahwa keberanian menghadapi murka Allah itu adalah pikiran orang sakit jiwa, dan bukan keberanian.

Untuk mengetahui apakah Anda sudah bertobat atau belum, ujilah diri Anda sendiri dengan kebenaran-kebenaran di atas. C.H. Spurgeon berkata, “Ujilah dirimu sendiri, karena jika Anda membuat kesalahan, Anda tidak akan pernah memperbaikinya, jika bukan di dunia ini…. Saya tidak dapat berusaha menyelamatkan jiwa saya ketika dilempar ke Neraka. Resiko yang paling mengerikan adalah jika Anda dan saja tidak menguji diri kita sendiri! Ini adalah resiko antara Sorga dan Neraka, antara anugerah kekal Allah atau kutukan kekal-Nya.”[1] Dua puluh enam tahun setelah Spurgeon mengatakan ini dalam khotbahnya yang berjudul “Self-Examination”, kemudian ia berkhotbah dari II Korintus 13:3-5 dengan tema “The Proof of Our Ministry” dan dalam khotbah ini ia berkata,  “Seseorang tidak dapat begitu yakin akan tentang keselamatannya sendiri… kita harus lagi dan lagi menguji diri kita sendiri. Jika Anda tidak menguji diri Anda sendiri, maka Anda akan duduk dan berkata, “Oh, aku baik-baik saja.” Ya, namun Anda mungkin sedang mengembangkan dalam roh Anda sendiri perasaan damai yang akan berakhir dengan keruntuhan akhir Anda, dan Anda mungkin tidak akan pernah menyadari kemunafikan Anda itu sampai Anda diangkat dan dilemparkan ke dalam Neraka.”[2]

 

Begitu juga Jonathan Edwards berkata, “Kita harus melihat ini sebagai yang paling penting bagi kita, yaitu untuk mengetahu kondisi kita, apakah hati pernah diubahkan dari dosa kepada kekudusan, dan apakah kita tidak masih berada dalam empedu kepahitan dan ikatan kejahatan, apakah dosa benar-benar pernah dipermalukan dalam diri kita, apakah kita tidak lagi hidup di dalam dosa… Mereka yang tertarik pada opini dan pengharapan mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang baik, harus benar-benar menguji apakah dasar pengaharapannya ini benar. Sedangkan mereka yang masih di dalam keraguan tidak seharusnya hidup nyaman, sebelum masalahnya diselesaikan.”[3]


 

* Bab ini diadaptasi dari Dr. R.L. Hymers, Jr., A Puritan Speaks To Our Dying Nation. Oklahoma City: Oklahoma, Hearthstone Publising, 2002, hal.49-84.

[1] Dikutip oleh Dr. R.L. Hymers, Jr., Today’s Apostasy dari C.H. Spurgeon, The New Park Street Pulpit, Volume IV (Pasadena, Texas: Pilgrim  Publication, 1981 reprint), hal. 429

[2] Dikutip oleh Dr. R.L. Hymers, Jr., Today’s Apostasy dari C.H. Spurgeon, The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Volume 30 (Pasadena, Texas: Pilgrim  Publication, 1973 reprint), hal. 371.

[3] Jonathan Edward, The Works of Jonathan Edwards, Volume Two (Edinburgh: The Banner Trust Truth; 1992, dari edisi 1834), hal. 174.