Come Back

APA YANG AKAN TERJADI JIKA SAYA TIDAK BERTOBAT?

- BAGIAN I

 

Oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto

 

    Diadaptasi dari Richard Baxter's A Treatise on Conversion yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Inggris modern oleh Dr. R.L. Hymers, Jr dalam A Puritan Speaks To Our Dying Nation.

 

Dikhotbahkan di Kebaktian Philadelphia Baptist Fellowship, 5 Maret 2006

 

"Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga" (Matius 18:3).

 

Mengapa hari ini saya kembali berkhotbah tentang pertobatan kepada Anda? Karena perkataan Richard Baxter menginspirasi ke dalam pikiran saya senantiasa. Anda tentu ingat perkataannya yang berulangkali saya ucapkan, “I preach as never sure to preach again, and as dying man to dying man” (Saya berkhotbah seperti tidak pernah yakin akan dapat berhotbah lagi, dan seperti seorang yang sekarat kepada orang-orang yang sekarat). Pada hari Rabu lalu saya pernah tegaskan kepada Anda bahwa berita pertobatan adalah berita utama dan pertama yang harus menjadi yang terutama dalam pelayanan dan khotbah-khotbah kita dibandingkan semua berita yang lainnya. Ini adalah berita yang terus dikumandangkan dalam seluruh Alkitab.

 

Dr. R.L. Hymers, Jr. berkata, “Yang paling terkenal di antara para penulis Puritan adalah Richard Baxter (1615-1691). Ia disebut sebagai pengkhotbah yang sangat sukses, pemenang jiwa, dan pemelihara jiwa-jiwa yang pernah Inggris miliki.” Edmund Calamy menyebut dia “penulis banyak volume teologi yang sangat terkenal dalam bahasa Inggris.” Baxter menulis 160 buku. George Whitefield, John Wesley, C.H. Spurgeon dan Martin Lloyd-Jones sangat menghormati dia.”

 

Richar Baxter lahir di Shropshire dalam keluarga yang sangat miskin, ia tidak pernah kuliah di universitas dan selalu mengalami kelemahan fisik. Namun ia adalah seorang pembelajar, ia memperoleh pelajaran yang agung dari dirinya sendiri. Ia menjadi gembala di Kidderminster, dekat kota Birmingham, pada tahun 1647. Orang-orang di kota itu sangat jahat. Gembala sebelumnya yang ia gantikan adalah seorang peminum dan hanya berkhotbah tiga bulan sekali. Sepanjang tahun-tahunnya di Kidderminster, ia telah mengunjungi 800 keluarga di gerejanya itu setiap tahunnya, mengajar setiap pribadi secara individu. Metode pelayanan yang ia terapkan terdapat dalam bukunya yang sangat terkenal yaitu The Reformed Pastor, buku teragung tentang penggembalaan yang pernah ia tulis.

 

Richard Baxter berkata bahwa ada sejumlah besar manusia yang ada di dunia ini yang belum mengalami pertobatan! Namun dalam kehidupan mereka seolah-olah semua yang mereka lakukan benar. Jika Anda datang kepada dua puluh orang dari antara mereka dan bertanya kepada mereka apakah mereka telah bertobat, beberapa dari mereka akan berkata mereka harap demikian, tetapi mereka tidak yakin. Beberapa mungkin akan mentertawakan Anda atau bahkan menjadi marah dengan Anda karena pertanyaan Anda ini. Banyak orang yang bahkan tidak mau tahu apa pertobatan itu, bahkan walaupun Alkitab dengan jelas mengatakan kepada mereka bahwa jika mereka tidak bertobat mereka tidak dapat masuk ke dalam kerajaan sorga.

 

Apa yang Anda pikirkan ketika seseorang bertanya kepada Anda apakah Anda sudah bertoba? Apakah Anda pernah bertanya kepada diri Anda sendiri, “Apa yang akan terjadi kepada diri saya jika saya tidak bertobat?” Kiranya Anda dapat disadarkan akan kebutuhan Anda akan pertobatan melalui beberapa jawaban dari Richard Baxter berikut ini.

1. Selama Anda tidak bertobat, Anda tidak benar-benar menjadi anak Allah, atau orang Kristen sejati, karena Anda tidak sungguh-sungguh mengenal Yesus Kristus.

Oleh sebab itu Anda tidak dapat berkata bahwa Allah adalah Bapamu. Anda masih menjadi musuh Allah, karena Anda bukan anak-Nya. Hati Anda masih mengutamakan hal-hal duniawi.

Richard Baxter menjelaskan bahwa seluruh dunia dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu anak-anak Allah dan anak-anak Iblis. Hanya orang-orang yang telah bertobat yang adalah anak-anak Allah (Yohanes 1:11-12; Roma 8:9). Setiap orang yang tidak bertobat adalah anak-anak Iblis, seperti yang Kristus sendiri katakan kepada kita (Yohanes 8:44). “Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis” (1 Yohanes 3:10). Hanya dengan iman yang menyelamatkan di dalam Kristus  yang dapat menjadikan Anda sebagai anak-anak Allah (Galatia 3:26; Efesus 3:17). Orang yang tidak bertobat tidak memiliki iman yang menyelamatkan di dalam Kristus. Ketika Anda berdoa, Anda tidak dapat dihibur karena Allah bukan Bapamu. Pertobatanlah yang membuat hatimu berbalik kepada Allah, dan jika Ia tidak memiliki hatimu, Anda bukanlah anak-Nya. Tidak ada seorangpun yang tidak bertobat yang adalah anak Allah. Anda mungkin memanggil Allah sebagai Bapamu sebanyak yang Anda mau, tetapi Ia tidak akan pernah setuju bahwa Anda adalah anak-Nya kecuali Anda bertobat.

Ingat kembali riset Dr. Jim Binney, ia mengumpulkan dukungan dari pernyataan para pemimpin gereja Amerika, yang hasilnya bahwa; Dr. Rod Bell, president of the Fundamental Baptist Fellowship of America, memperkirakan bahwa 50% dari anggota gereja hidup tanpa Kristus. Perkiraannya ini sesuai dengan perkiraan Bob Jones, Sr. … yang pada tahun 1940 juga memperkirakan 50%. Dr. B. R. Lakin memperkirakan bahwa 75 % anggota jemaat masih terhilang. W.A. Criswell memberikan perkiraan yang mengejutkan yaitu bahkan hanya 25% anggota gerejanya yang akan ke sorga. Dr. Bob Gray, yang cukup lama melayani sebagai gembala Trinity Baptist Church of Jacksonville, Florida, suatu kali berkata bahwa mungkin 75% dari orang-orang yang telah ia baptiskan ternyata belum diselamatkan. Billy Graham meletakkan jumlah pada 85% (beberapa tahun lalu) ketika A.W. Tozer dan konsultan Southern Baptist Jim Elliff menaikan menjadi 90%.”  (R.L. Hymers, Jr, The Church That Will Be Left Behind, hal. 3).

Dr. Jim Binney menyimpulkan, “Alasan mengapa begitu banyak orang yang berpikir bahwa mereka telah diselamatkan namun pada kenyataannya masih terhilang sebagai akibat dari kesalah-mengertian tentang maksud keselamatan. Banyak orang religius yang percaya bahwa mereka adalah orang Kristen sejati karena beberapa kriteria eksternal atau yang tampak dari luar. Ini mungkin karena mereka merasa sudah berdoa untuk diselamatkan. Ini juga mungkin perasaan mereka yang menduga dirinya telah diselamatkan. Alkitab memberikan peringatan menghadapi dependensi terhadap hal-hal yang salah untuk keselamatan ini. (Jim Binney, Issues of the Heart, Fall 2000, hal.4)

Anda mungkin memanggil Dia “Tuhan, Tuhan” sampai Anda mati, tetapi Ia akan mengatakan kepada Anda bahwa Ia tidak mengenal Anda (Matius 7:22). Anda secara natur berbeda dengan orang-orang yang telah bertobat. Oleh sebab itu Anda harus dengan rendah hati dan menghancurkan kepercayaan Anda pada kemampuan diri Anda sendiri atau percaya kepada hal-hal lain, sehingga Anda dapat dicangkokan di dalam Yesus Kristus, pohon anggur yang hidup. Tidak peduli apa yang Anda katakan, Anda hanyalah ranting yang mati, dan Anda harus dikumpulkan dan dibakar ke dalam api (Yohanes 15:1, 4-6). Tidak mungkin menjadi manusia tanpa dilahirkan, dan lebih lagi tidak mungkin menjadi orang Kristen tanpa dilahirkan kembali. Bersatu dengan Kristus dan orang-orang Kristen sejati ada di dalam hati. Kata-kata dan doa tidak akan mempersatukan hatimu dengan Yesus Kristus.

Sama dengan pada zaman Nuh dikatakan bahwa Enos mati sekitar 1140 setelah Penciptaan, atau sekitar delapan puluh empat tahun setelah Nuh lahir. Nuh lahir sekitar 1056 setelah masa Penciptaan. Karena pada zaman itu manusia bisa hidup mencapai delapan atau sembilan tahun, maka ribuan orang yang “mulai memanggil nama Tuhan” pada zaman Enos ini masih hidup pada zaman Nuh. Jadi jika demikian ada ribuan orang “yang memanggil nama Tuhan” pada zaman Nuh ditenggelamkan oleh Air Bah. Mereka adalah orang-orang yang memanggil nama Tuhan tanpa pertobatan. Dan Yesus berkata, “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” (Matius 24:37). Oleh sebab itu, akan banyak orang yang memanggil nama Tuhan pada zaman akhir ini tanpa pertobatan dan mereka akan menjadi sangat terlambat ketika Kristus datang.

Bahkan bukan hanya itu saja, orang-orang ini berpikir telah melakukan hal-hal besar dalam pelayanannya, dan bahkan semua itu dilakukannya di dalam nama Tuhan Yesus. Mereka ini adalah orang-orang yang melayani dengan mengejar hal-hal yang luar biasa yang bersifat eksternal, menekankan pertunjukkan hal-hal yang luar biasa yang besifat eksternal, dan tidak menempatkan berita pertobatan yang bersifat internal sebagai yang terutama dalam pelayanannya. Hamba-hamba Tuhan ini bukanlah orang-orang yang telah bertobat. Mungkin Anda berpikir, mana mungkin ada hamba Tuhan, penginjil, atau pengkhotbah yang belum bertobat. Benar, saya juga pernah berpikir demikian. Dan Anda tahu Dr. Binney juga pernah berpikir demikian. Ia pernah berkata, “Ketika saya pertama kalinya menjadi orang Kristen, saya beranggapan bahwa semua orang yang ada di gereja secara otomatis pasti masuk sorga. Itu adalah anugerah. Setelah menjadi anggota gereja, kemudian menjadi gembala, saya telah memikirkan ulang tentang hal ini. Saya telah berinteraksi dengan para pemimpin yang meragukan iman mereka, yang lain lagi tidak dapat dengan jelas menjelaskan bagaimana mereka diselamatkan, dan bahkan yang lain lagi secara blak-blakan mengatakan bahwa mereka tidak pernah diselamatkan. Bayangkan ada 20 gembala yang mengaku bahwa mereka belum diselamatkan dalam satu kota! Ini yang terjadi… ketika George Whitefield berkhotbah di Boston. Dr. Bob Jones, Sr. berkata, “Saya telah menghabiskan hampir sepanjang hidup saya dalam pelayanan. Tidak seorangpun akan mengatakan kepada anda bahwa setiap pengkhotbah di Amerika adalah orang yang telah diselamatkan.” (Jim Binney, Issues of the Heart,  Fall 200, p.2).

2. Tidak ada pengharapan keselamatan bagi orang yang tidak bertobat yang hidup dan mati dalam kondisi tanpa pertobatan.

Ini adalah kebenaran, entah Anda suka atau tidak. Jika ini menyinggung Anda, Anda disinggung oleh perkataan-perkataan Kristus. Bahkan jika Anda berkata bahwa perkataan ini keras, ini adalah keterusterangan, karena Allah tidak dapat berbohong. Ingat apa yang Kristus katakan:

"sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga" (Matius 18:3).

            Memang berita pertobatan itu keras, tetapi itu adalah kebenaran. Itulah yang dikhotbahkan oleh Martin Luther ketika ia mengumkan diri keluar dari gereja Katolik Roma. Ingatlah John Wesley juga lagi dan lagi mengkhotbahkan berita ini, sehingga semua gereja tertutup baginya dan ia akhirnya berkhotbah di lapangan-lapangan. Ingat Geoger Whitefield dikecam oleh gereja karena berita ini. John Bunyan dimasukkan ke dalam penjara oleh karena khotbah ini. Jonathan Edward ditembak karena berusaha mempertobatkan orang-orang yang terhilang di gerejanya.

Richard Baxter berkata, “Ketika Anda membaca itu, Anda berat untuk mempercayainya. Apakah kemunafikan itu, itu adalah jika Anda berkata bahwa Anda adalah orang Kristen, tetapi tidak mempercayai perkataan-perkataan Yesus Kristus ini.” (Richard Baxter, A Treatise on Conversion di adaptasi ke dalam bahasa Inggris modern oleh R.L. Hymers, Jr., A Puritan Speaks to Our Dying Nation).

Richard Baxter bertanya, “Apa yang ingin Anda peroleh dengan ketidakpercayaan ini? Itu hanya akan memimpin Anda kepada delusi diri sendiri dan kehancuran. Jika Anda tidak mempercayai Kristus, bagaimana mungkin saya dapat berharap Anda mempercayai saya? Suatu hari nanti Kristus akan berkata, “Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap” (Matius 22:13). Dan di sana Anda akan menangis dan mengertakan gigi. Jika Kristus tidak dipercayai, tidak ada orang yang dapat ia percayai. Tetapi jika Kristus dipercaya, tidak ada orang yang tidak bertobat dapat masuk ke dalam kerajaan sorga. Janganlah menjadi begitu bodoh sehingga berpikir bahwa perkataan-perkataan ini adalah perkataan saya. Perkataan-perkataan ini alah perkataan-perkataan Yesus Kristus!” (Richard Baxter, A Treatise on Conversion).

Lagi Richard Baxter berkata, “Jika Setan dan dosa telah mengeraskan hati Anda sehingga Anda tidak mau percaya, ingatlah bahwa Kristus telah mengatakan kepada Anda bahwa jika Anda tetap tinggal dalam kondisi tanpa pertobatan Anda tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga. Anda akan mengingat perkataan-perkataan-Nya entah Anda mau atau tidak.” (Richard Baxter, A Treatise on Conversion).

Dr. R.L. Hymers, Jr. pada tanggal 13 Januari 2006 lalu, menyampaikan khotbah di Baptist Tabernacle of Los Angeles dengan tema “Everlasting Fire.” Saya telah menerjemahkan khotbah ini dan Anda dapat membacanya di internet (www.rlhymersjr.com). Dr. Hymers berkata, “Beberapa orang tidak suka dengan istilah “api yang kekal.” Tetapi mereka tidak menolak istilah “hidup yang kekal.” Ini selalu nampak kontradiksi bagi saya. Mengapa mereka ingin hamba Tuhan berbicara tentang hidup yang kekal pada saat upacara penguburan, tetapi pada saat yang sama mereka tidak suka kalau hamba Tuhan berbicara tentang api yang kekal? Kristus adalah Pribadi yang berbicara tentang kedua hal ini. Ini selalu nampak bagi saya bahwa sebenarnya Kristus Sendiri yang mereka tolak, bukan gembala yang menyampaikan pengajaran persis sama dengan apa yang disampaikan oleh Kristus.”

Saya yakin setiap Anda akan setuju jika api neraka disediakan  untuk iblis dan malaikat-malaikatnya (Matius 25:41). Anda tahu hanya dengan satu dosa sudah cukup untuk mengirim iblis dan malaikat-malaikatnya ke neraka, namun mengapa Anda tidak setuju jika Anda yang telah melakukan lebih dari satu dosa untuk dikirim ke neraka.

Tidak ada pengharapan bagi manusia yang hidup dan mati tanpa pertobatan. Namun ia memiliki masa depan yang pasti, yaitu api yang kekal atau nerakalah yang adalah masa depan mereka yang pasti. C.H. Spurgeon berkata, “Ujilah dirimu sendiri, karena jika Anda membuat kesalahan, Anda tidak akan pernah dapat memperbaikinya, jika bukan di dunia ini.” Dan Dr. R.L. Hymers, Jr berkata bahwa “ketika kita berkhotbah tentang “ujilah dirimu sendiri, apakan engkau teguh di dalam iman” kita harus berharap respon yang sama yang pernah dialami oleh Yesus Kristus, para Rasul, Luther, Wesley, Whitefield, Bunyan, Edward, Howel Harris, Bakhr Singh, Duncan Campbell, dan pengkhotbah-pengkhotbah setia lainnya. Kita harus mengharapkan kemarahan baik orang Baptis maupun Protestan yang belum bertobat yang menolak kita.” (Today’s Apostasy, hal.43).

 

3. Ketika Anda tetap tinggal dalam ketidakbertobatan Anda tidak dapat menerima pengampunan dosa.

Richard Baxter berkata, “Semua dosa yang pernah Anda lakukan menghakimi Anda. Anda harus mempertanggungjawabkan setiap kesalahan Anda di hadapan Allah. Anda akan menderita karena dosa-dosa Anda dalam kekekalan jika Anda tidak mau bertobat. Ketika Kristus berbicara tentang orang-orang yang dikeraskan hatinya oleh dosa yang tak terampunkan, karena mereka menolak anugerah-Nya yang mempertobatkan, Ia menambahkan, “supaya mereka bertobat dan mendapat ampun” – KJV (Markus 4:12). Anda dapat melihat bahwa ini maksudnya adalah dosa-dosa Anda tidak akan diampuni kecuali Anda bertobat. Pikirkan betapa mengerikannya ini ketika seluruh dosamu tidak diampuni. Satu dosa yang tak terampunkan akan membawa Anda ke dalam penhukuman untuk selama-lamanya. Apa yang akan terjadi kepada Anda jika Anda memiliki ribuan dosa yang tak terampunkan?” (R.L. Hymers, Jr., A Puritan Speaks to Our Dying Nation, hal. 22)              

Tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa orang berdosa yang tak terampuni ini adalah orang yang masih terhilang, sama seperti iblis mereka sendiri yang membuat dirinya terhilang. Kristus menjelaskan kepada Anda bahwa ini akan menjadi kalimat Anda:

"Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnyaDepart” (Matius 25:41).

"tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka" (Ibrani 10:26-27).

Betapa mengerikannya bagi Anda yang berdiri di depan tahta pengadilan Allah dengan membawa dosa yang tak terampuni itu! Pengadilan Anda karena dosa ini akan menjadi lebih berat bagi jiwamu dibandingkan dengan gunung yang menimpa tubuhmu, dan itu akan mendorong kamu jatuh ke dalam api yang kekal. Dosa yang tak terampunkan adalah bahan bakar untuk Neraka.

Ingat C.H. Spurgeon tadi berkata, “Ujilah dirimu sendiri, karena jika Anda membuat kesalahan, Anda tidak akan pernah dapat memperbaikinya, jika bukan di dunia ini.” Anda tidak dapat diselamatkan setelah Anda mati. Ini sudah sangat terlambat untuk diselamatkan dan untuk selama-lamanya. Anda harus bertobat sekarang, ketika Anda masih hidup, atau Anda akan menghabiskan kekekalan Anda dalam nyala api. Saya tidak mengada-ada dengan doktrin yang sangat mengerikan ini. Inilah yang diajarkan diseluruh Alkitab. Anda akan berkata, “Tuhan, Tuhan, bukalah untuk kami.” Tetapi Kristus akan berkata, “Aku tidak mengenal kamu” (Matius 25:11-12). Ia kemudian akan berkata, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Ini adalah kata-kata-Nya sendiri (Matius 7:21-23).

Ini adalah khotabah yang seharusnya kita kumandangkan bahwa “ketika Anda tetap tinggal dalam ketidakbertobatan Anda tidak dapat menerima pengampunan dosa.” Mengapa kita harus melakukannya? Karena saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Dr. J. Gresham Machen, yang menegaskan bahwa ia juga percaya bahwa khotbah-khotbah modern sekarang ini sudah salah. Machen berkata, “Para pengkhotbah modern berusaha membawa orang-orang ke dalam gereja tanpa harus melepaskan kesombongan mereka; mereka mencoba membantu orang-orang untuk menghindari conviksi [atau dihakimi oleh dosa]…. Seperti itulah khotbah-khotbah modern. Ini diperdengarkan setiap minggu di ribuan mimbar gereja. Namun semua ini sia-sia saja. [J. Gresham Machen, Christianity and Liberalism (Grand Rapids: Michigan, Wm. B. Eerdmans, reprinted, 1983), hal. 68].

Hal senada disampaikan oleh Dr. Martin Lloyd-Jones, gembala Westminster Chapel di London. Dr. Lloyd-Jones berkata, “Khotbah hari ini tidak menyelamatkan orang. Khotbah hari ini bahkan tidak menggangu orang, tetapi tetap membiarkan mereka tetap dalam kondisi mereka.” [Dikutip oleh Ian Murray, David Martin Lloyd-Jones:The First Forty Years1899-1939 (Edinburgh: Banner of Thrut Trust, 1983), hal. 206].

 

Kita harus tetap memberitakan berita pertobatan ini karena menurut A.W. Tozer dan Jim Ellife hanya ada 10 % dari semua orang yang menyatakan dirinya sudah diselamatkan yang benar-benar telah mengalami pertobatan. Dan ini berarti bahwa 90 % lainnya masih hidup dalam kondisi tidak bertobat. Dan bagi mereka tidak ada pengampunan ketika menghadap tahta pengadilan Allah kecuali mereka bertobat sekarang. Lebih-lebih hal ini ternyata juga terjadi di antara hamba Tuhan seperti yang ditegaskan melalui riset Dr. Benney.  Dan Dr. Monroe “Monk” Parker sering dijuluki “The Dean of American Evangelists” juga berkata, “Jika kita dapat memperoleh separuh dari jemaat kita diselamatkan, kita telah memiliki kebangunan yang luar biasa. Pada kenyataannya, saya pikir jika kita dapat memperoleh separuh dari pengkhotbah di Amerika bertobat, kita akan melihat kebangunan yang luar biasa. (Monroe Parker, Through Sunshine and Shadows: My First Seventy-Seven Years, Sword of the Lord, 1987, hal. 61-62).

 

Marilah kita terus menerus memberitakan pertobatan sebagai khotbah utama dan sentral kita. Karena kita sudah mengetahui tiga jawaban dari pertanyaan, “Apa yang akan terjadi kepada diri saya jika saya tidak bertobat?” Dan jika Tuhan menghendari minggu depan saya akan memberikan jawaban-jawaban yang lainnya. Marilah kita jadikan jeritan hati Richard Baxter sebagai pernyataan yang memotivasi kita. “I preach as never sure to preach again, and as dying man to dying man.”